Perangkat elektronik ini menghilangkan kebutuhan akan nyala api terbuka—sehingga secara teknis lebih aman dibandingkan menyalakan lilin pada sumbunya.
Lilin dapat mengubah ruangan dari dingin menjadi nyaman hanya dengan menyalakan korek api atau menyalakan korek api.Namun menggunakan penghangat lilin untuk memanaskan lelehan lilin atau lilin yang sudah dicairkan alih-alih menyalakan sumbu dapat meningkatkan kekuatan aroma favorit Anda—dan membuat lilin bertahan lebih lama.
Penghangat lilin tersedia dalam berbagai estetika dan gaya;mereka akan menyatu sempurna dengan dekorasi Anda sekaligus mengurangi risiko kebakaran dari nyala api terbuka.Cari tahu lebih lanjut tentang perangkat ini—termasuk apakah perangkat tersebut lebih aman daripada membakar sumbu—untuk memutuskan apakah menambahkan perangkat tersebut ke rumah Anda tepat untuk Anda.
6 Cara Membuat Lilin Anda Bertahan Selama Mungkin
Apa Itu Penghangat Lilin?
Penghangat lilin adalah alat yang mendistribusikan aroma lilin ke seluruh ruangan tanpa menggunakan api terbuka.Perangkat ini dilengkapi lampu dan/atau sumber panas, steker stopkontak atau sakelar daya baterai, dan area di bagian atas untuk menampung lelehan lilin, yaitu potongan kecil lilin beraroma yang telah dibagi sebelumnya dan memiliki suhu didih rendah.Jenis lain dari penghangat lilin, kadang-kadang disebut lampu lilin, terdiri dari bola lampu berbayang yang diletakkan di atas lilin untuk memanaskannya tanpa nyala api.
Manfaat Menggunakan Penghangat Lilin
Menggunakan penghangat lilin atau lampu lilin memiliki banyak manfaat, antara lain aroma yang lebih kuat dan efisiensi biaya yang lebih baik.Namun semua kelebihan menggunakan penghangat lilin berasal dari perbedaan mendasar antara kedua produk tersebut: Penghangat lilin tidak memerlukan nyala api terbuka.
Aroma Lebih Kuat
Dalam dunia lilin wangi, “lemparan” adalah kekuatan keharuman yang dipancarkan lilin saat terbakar.Saat Anda mencium lilin di toko sebelum membelinya, Anda sedang menguji “cold throw”, yang merupakan kekuatan aroma saat lilin tidak menyala, dan ini memberi Anda indikasi “hot throw, ” atau aroma yang menyala.
Lilin yang meleleh biasanya memiliki daya lempar yang lebih kuat, jadi ketika Anda memilihnya, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan aroma yang lebih kuat, kata pembuat lilin Ki'ara Montgomery dari Mind and Vibe Co. “Saat lilin meleleh, suhunya tidak terlalu tinggi. setinggi lilin dengan api terbuka, dan menyerap panas lebih lambat,” katanya.Oleh karena itu, minyak wangi menguap lebih lambat sehingga menghasilkan aroma yang lebih kuat dan tahan lama.
Ada juga keuntungan wewangian menggunakan penghangat lilin dengan iterasi yang tidak teratur: Meniup lilin yang menyala pada sumbunya akan menghasilkan asap, yang mengganggu aroma—masalah yang dapat dihilangkan sepenuhnya oleh perangkat elektronik ini.
Efisiensi Biaya yang Lebih Baik
Meskipun biaya awal untuk sebuah penghangat lilin mungkin lebih tinggi daripada satu lilin, dalam jangka panjang, membeli model yang menggunakan lelehan lilin biasanya lebih hemat biaya bagi konsumen dan pihak yang memproduksinya.Panas yang lebih rendah yang digunakan dalam penghangat lilin memungkinkan lilin bertahan lebih lama, yang berarti lebih banyak waktu antar pengisian ulang.
Apakah Penghangat Lilin Aman?
Api terbuka, meskipun ada, menimbulkan risiko bagi anak-anak dan hewan peliharaan yang bersentuhan dengannya, dan juga dapat memicu kebakaran yang tidak disengaja.Menggunakan penghangat lilin atau lampu lilin meniadakan risiko tersebut, namun, seperti halnya perangkat pemanas bertenaga apa pun, kecelakaan lain mungkin terjadi.“Dari sudut pandang keselamatan, penghangat lilin perlu digunakan dan dipantau dengan hati-hati, karena penghangat lilin menghasilkan panas dari sumber listrik,” kata Susan McKelvey, juru bicara National Fire Protection Association (NFPA).“Selain itu, jika suhunya mencapai suhu yang dapat melelehkan lilin, hal ini juga berpotensi menimbulkan bahaya luka bakar.”
Waktu posting: 15 Des-2023